SELEKSI PENERIMAAN CPNS 2018 DIPRIORITASKAN GURU DAN TENAGA KESEHATAN |
Asman menjelaskan, hingga ketika ini pihaknya masih melaksanakan penghitungan kebutuhan di masing-masing Kementerian dan Lembaga serta pemerintah tempat jikalau memang memerlukan. Jika sudah simpulan perhitungannya secara niscaya gres akan diumumkan kepada publik. "Nanti kalau sudah simpulan (hitungannya) akan kita umumkan," ujar Asman. di Istana Negara, Rabu (3/1).
=====================================
=====================================
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mengusulkan 250 ribu kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di sentra dan tempat pada tahun 2018 mendatang. Jumlah tersebut, akan diprioritaskan untuk profesi tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan. Tetapi kepastian jumlah deretan yang diharapkan masih menunggu kajian kementerian keuangan dan Kemenpan RB.Dibukanya kembali penerimaan CPNS ini untuk menutup deretan yang ditinggal PNS yang pensiun di tahun yang sama.
Setelah tawaran itu Kementerian PANRB akan melaksanakan verifikasi diubahsuaikan dengan rencana strategis di setiap daerah. Verifikasi ini, Setiawan melanjutkan, akan diproses di Kementerian PANRB pada bulan Februari dan Maret. Baru sehabis itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan banyak sekali instansi untuk kapan bisa mulai membuka rekrutmen CPNS 2018. Dipastikan dari 250 ribu posisi yang diusulkan pada 2018, sebanyak 38 ribu akan dibuka untuk pemerintah pusat.
Seleksi Penerimaan CPNS 2018 Diprioritaskan Guru Dan Tenaga Kesehatan, hal ini menurut pernyataan Setiawan, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur KemenPAN-RB. "Prioritasnya masih guru dan tenaga kesehatan. Untuk komposisi, lebih banyak untuk tempat (pemda). Sebanyak 215.000 untuk pemda, dan sisanya ditempatkan di pusat," katanya. Selain jabatan guru dan tenaga kesehatan seleksi penerimaan CPNS tahun 2018 juga akan Lebih banyak untuk jabatan teknis yang mempunyai kemampuan khusus. "Kalau untuk pejabat manajemen kini ini sudah cukup," kata Setiawan di Bogor, menyerupai dilansir dari Tribunnews.com.
Adapun yang menjadi dasar seleksi CPNS tahun 2018, akan lebih difokuskan pada Guru dan Tenaga Kesehatan (tenaga fungsional) serta jabatan teknis. Sebab, menurut data kementerian, untuk jumlah ASN bidang manajemen terbanyak dengan presentasi 37,7 persen dari jumlah ASN di Indonesia, disusul tenaga pengajar (guru) 37,6 persen. Sementara ASN untuk jabatan teknis hanya 8,5 persen, disusul tenaga kesehatan sebanyak 6 persen.
Setiawan menerangkan, pada tahun 2018 pemerintah akan tetap melaksanakan seleksi CPNS dengan sistem zero growth, mengingat Kementerian PAN-RB belum mencabut moratorium. Karenanya, ASN akan diubahsuaikan dengan jumlah pegawai yang memasuki masa pensiun di tahun 2018.