Tahukah kamu apa kepanjangan SWOT? Bagi kamu yang belum pernah mendengar tentang SWOT, singkatan ini sebenarnya berkaitan dengan bisnis. Jadi, wajar jika SWOT terdengar kurang familiar bagi kebanyakan orang awam. Namun, bagi orang-orang bisnis, SWOT adalah pengetahuan wajib yang harus dikuasai, demi kemajuan bisnis yang mereka jalankan.
SWOT
Akan tetapi, tampaknya netizen penasaran juga tentang kepanjangan dari SWOT. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya pertanyaan tentang kepanjangan SWOT di forum-forum pembelajaran online. Bisa jadi, mereka adalah calon-calon pebisnis yang sedang menambah pengetahuan tentang bisnis.
Nah, olehnya itu pada kesempatan kali ini kami akan menginformasikan tentang kepanjangan SWOT dan materi-materi yang berkaitan dengannya. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang SWOT semakin bertambah.
Yuk, berikut ini ulasannya...
Kepanjangan SWOT
SWOT adalah sebuah singkatan dengan kepanjangan "Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats". Dalam bahasa Indonesia, kepanjangan ini berarti "Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman". Empat faktor ini digunakan sebagai indikator analisis untuk mengetahui sejauh mana prospek suatu bisnis.
Apa Itu SWOT?
SWOT adalah teknik analisis yang pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an. Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi bisnis. SWOT didasarkan pada logika dapat memaksimalkan Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman).
SWOT adalah suatu upaya untuk mendata, menginventarisir (menghimpun) faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta tahu alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Sehingga, pebisnis bisa mengetahui apakah sesuatu yang telah direncanakan merupakan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan, serta mengetahui kendala-kendala dan kelemahannya.
Dengan analisis SWOT, pebisnis akan membandingkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk mengambil keputusan strategis terkait bisnis.
SWOT adalah suatu upaya untuk mendata, menginventarisir (menghimpun) faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta tahu alasan yang melatarbelakangi hal tersebut. Sehingga, pebisnis bisa mengetahui apakah sesuatu yang telah direncanakan merupakan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan, serta mengetahui kendala-kendala dan kelemahannya.
Dengan analisis SWOT, pebisnis akan membandingkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk mengambil keputusan strategis terkait bisnis.
Untuk Keperluan Apa Saja SWOT Dibutuhkan?
Analisis SWOT dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:
- Untuk menyusun strategi bisnis
- Untuk menemukan peluang-peluang baru bagi pasar bisnis ke depan
- Untuk menempatkan seseorang yang tepat di posisinya.
- Untuk mengetahui perlu tidaknya merekrut orang.
- Untuk mengetahui kekuatan sumber daya yang ada
- Untuk mengetahui ke arah mana bisnis akan berkembang.
- Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh lawan bisnis.
- Dan masih banyak kegunaan lainnya.
Cara Menggunakan Analisis SWOT
Berikut ini adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT:- Langkah pertama adalah dengan melihat kekuatan (strengths) yang dimiliki seperti, lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya dapat dimanfaatkan. Misalnya, lokasi di dekat mal atau kampus dapat dikembangkan menjadi warnet, rental komputer, kos-kosan, dan masih banyak lagi.
- Langkah kedua adalah dengan melihat kelemahan (weaknesses) yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan bisnis yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. Misalnya, sebaiknya jangan membuka usaha rental komputer, tetapi tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan komputer.
- Langkah ketiga adalah melihat peluang (opportunities) yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Misalnya, membuka usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin di lingkungan perkantoran, dan lain sebagainya.
- Langkah keempat adalah melihat ancaman (threats) terhadap usaha-usaha yang beresiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Apalagi, jika pesaing-pesain kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Misalnya, investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau bermain di pasar yang pelakunya sudah sangat banyak.